Hubungan bahasa tubuh dan bisnis.
Tidak terkecuali daalm berbisnis, basah tubuh menjadi topik yang tidak terlewatkan karena memahami bahasa tubuh sangatlah bermanfaat untuk urusan bisnis.
Coba perhatikan dalam seminar-seminar yang diadakan di ballroom hotel atau di ruangan khusus dalam kantor, pasti ada pembahasan tentang kemampuan dalam benegosiasi.
Apa yang terjadi? Hampir 35% waktu yang ada dalam seminar tersbut adalah untuk membahas interpresasi terhadap bahasa tubuh.
Bahasa tubuh dalam bernegosiasi
Dalam seni bernegosiasi, bahasa tubuh memainkan peran yang sangat penting. Langkat-langkah negosiasi selalu diawali dengan kemampuan membaca bahasa tubuh lawan negosiasi.
Bahasa tubuh menunjukkan minat seseorang terhadap suatu tawaran atau kesempatan. Hal itu dapat ditunjukkan dari expresinya, melihak, tertarik, bosan, cemas, tegang, buru-buru, dan sebagainya.
Bahasa tubuh juga menjadi sinyal apakah negosiasi akan mendatangkan kesempatan atau tidak.
Dalam proses jual-beli yang merupakan bagian dari negosiasi, kemampuan membaca bahasa tubuh menjadi salah satu modal yang sangat berguna, baik bagi pembeli ataupun penjual.
Jane Templeton, seorang psikolog, menulis dalam artikelnya di sebuah majalah
“How salesman can find out what’s really on customer’s mind”
Isinya kurang lebih seperti berikut..
Jika mata seorang calon pembeli terlihat putus asa dan wajahnya berpaling, berarti anda diminta untuk diam.
Sebaliknya, jika mulutnya tenang, tidak memperlihatkan senyuman dingin dan dagunya agak maju, kemungkinan dia sedang memikirkan penawaran anda.
Tetapi, jika mata anda dan matanya bertemu untuk beberapa detik, kemudian senyumnya mengembang sampai batas hidung, kemungkinan sedang mempertimbangkan penawaran anda dan belum memutuskannya.
Jika kepalanya berubah arah, tersenyum tenang, dan terlihat antusias, sebuah kesempatan sebenarnya telah tercapai.
Bahasa tubuh merupakan satu kesatuan yang mejadi bagian tak terpisahkan sejak anda mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi bahkan ketika sedang tidur.
Apa komentar anda?